Tanah mempunyai peranan yang penting bagi manusia karena
dapat digunakan untuk tempat tinggal, tempat
tumbuhnya tanaman, mengandung barang tambang, dan tempat berkembangnya
makhluk makhluk hidup. Tanah dapat mengalami kerusakan atau degradasi.
Kerusakan tubuh tanah akibat berlangsungnya
perubahan-perubahan yang berlebihan hingga melenyapkan lapisan tertentu dikenal
dengan istilah erosi. Erosi
tanah dapat disebabkan oleh:
1. Tanah
yang gundul.
2.
Tanah yang miring yang tidak dibuat teras-teras.
3.
Tanah tidak dibuat tanggul penahan erosi.
4. Adanya
penebangan liar.
5. Adanya
penggembalaan liar.
Selain karena erosi, kerusakan tanah lainnya meliputi:
1.
Hilangnya unsur hara dan bahan organik di daerah perakaran.
2.
Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinasi).
3.
Terkumpulnya unsur atau senyawa yang menjadi racun bagi tanaman.
4. Penjenuhan
tanah oleh air (water logging).
Erosi tanah
Erosi adalah proses pengikisan lapisan tanah oleh tenaga
air. Erosi mengakibatkan hilangnya lapisan tanah paling atas yang banyak
mengandung unsur hara. Ada empat jenis erosi tanah, yaitu:
1.
Erosi percik (Splash Erosion)
Erosi percik adalah proses pengikisan tanah yang terjadi
akibat adanya percikan air hujan. Percikan tersebut menyebabkan
partikel-pertikel tanah menjadi hancur dan kemudian diendapkan di tempat lain.
2.
Erosi lembar (SheetErosion)
Erosi lembar adalah proses pengikisan
lapsan tanah paling atas dan tipis sehingga ketebalan tanahya berkurang. Ciri erosi lembar:
- Air yang mengalir di permukaan tanah berwarna keruh (kuning kecokelatan).
- Warna tanah di sekitar wilayah tersebut menjadi lebih pucat.
- Terdapat bercak-bercak di permukaan tanah.
- Kesuburan tanah berkurang karena banyak unsur hara yang hilang.
3.
Erosi Alur (Riil Erosion)
Erosi alur terjadi jika erosi lembar berlangsung terus,
pengikisan tanah pada saat air mengalir mengakibatkan terjadinya alur-alur yang
searah dengan kemiringan lereng daerah tersebut. Ciri-cirinya: alur-alur
yang terbentuk oleh pengikisan amat jelas dan bentuknya relatif lurus di daerah
yang berlereng dan berkelok.
4.
Erosi Parit (Gully Erosion)
Terbentuknya erosi parit prosesnya sama
dengan erosi alur, namun saluran yang terbentuk pada erosi parit lebih dalam.
Erosi ini umumnya terjadi pada daerah dengan lereng yang terjal. Ciri-ciri:
lereng-lereng yang tererosi membentuk parit-parit yang dalam dengan penampang
seperti huruf V atau U.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1.
Iklim
Faktor iklim yang besar pengaruhnya
terhadap erosi tanah adalah hujan. Butir-butir air hujan dapat mengikis
permukaan tanah dan dihanyutkan oleh aliran permukaan.
2.
Tanah
Faktor tanah yang mempengaruhi erosi
adalah:
- Tekstur tanah
- Struktur tanah
- Infiltrasi
- Kandungan bahan organik
3. Topogiafi
Pada lahan yang datar, percikan air
dapat melebarkan partikel tanah ke segala arah, sedangkan pada lahan yang miring partikel tanah banyak yang terlempar ke
arah bawah sesuai dengan kimiringan lereng.
4. Vegetasi
Vegetasi penutup tanah berfungsi menahan jatuhnya air
hujan langsung ke tanah dan menahan kecepatan
aliran permukaan.
5. Campur tangan manusia
Kegiatan manusia yang kurang bijaksana dalam mengelola
hutan dan mengolah lahan berpengaruh terhadap
kerusakan lingkungan, terutama terjadinya erosi. Contoh: penebangan hutan secara liar menyebabkan
terjadinya banjir bandang di beberapa wilayah di Indonesia.
Erosi tanah dapat
mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan tanah. Ciri-ciri tanah yang tingkat
kesuburan tanahnya menurun antara lain:
1.
Partikel-partikel tanahnya hanyut.
2. Terjadi
perubahan struktur tanah.
3. Kapasitas
infiltrasi menurun.
4.
Terjadi perubahan profil tanah.
5. Unsur
hara lenyap.
Perbedaan
kemampuan tanah berpengaruh terhadap aktivitas manusia dalam mengolahnya guna
kelangsungan hidup. Tanah yang subur memiliki produktivitas yang tinggi, karena
tanaman akan berkembang dengan baik.
Tanah yang subur
dicirikan dengan tekstur dan struktur tanah yang baik, mengandung banyak garam dan air. Dilihat dari kesuburannya tanah dibedakan:
1.
Tanah muda
Ciri-ciri: unsur hara yang
terkandung belum banyak sehingga belum subur.
2.
Tanah dewasa
Unsur hara pada tanah ini sangat
banyak sehingga subur dan baik untuk pertanian.
3. Tanah tua
Unsur hara sudah berkurang.
4.
Tanah sangat tua
Unsur hara yang terkandung sangat sedikit dan
hampir habis. Tanah ini sangat tidak subur. Untuk
menjaga kesuburan tanah, diperlukan unsur-unsur K, P, N, C, H, O, Na, S, Mg, Fe, Zn, B, Cu, dan Mn. Ada dua macam pupuk yang dapat digunakan untuk menyuburkan
tanah yaitu:
- Pupuk alam (pupuk organik)
Pupuk ini dihasilkan dari sisa-sisa
tanaman, hewan, atau manusia. Contoh: pupuk hijau, pupuk kandang, dan pupuk
kompos.
- Pupuk buatan (anorganik)
Pupuk ini dibuat oleh pabrik. Contoh: pupuk
urea, amonium sulfat, NP, NK, NPR, dan lain-lain.